Sinopsis
💥Kehidupan ketiga (present)💥
Serangkaian bencana terus terjadi di Thailand. Setiap kali bencana terjadi, setelahnya pasti selalu muncul huruf-huruf yang dipercayai menyerupai huruf yang tertulis pada peninggalan Khun Uthai, seorang tokoh yang sangat berpengaruh pada pemerintahan Raja Rama ke V. Setelah diinvestigasi, serangkaian huruf-huruf itu pun membawa 2 tokoh utama dalam pencarian patung yang dinamakan Gala Dewa. Siapapun yang memiliki patung itu akan memiliki kemampuan untuk melihat masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Patung tersebut memiliki kekuatan yang luar biasa oleh karena itu Khun Uthai menyegel kekuatan patung tersebut dan hingga kini keberadaan patung itu tidak dapat ditemukan.
Dalam misinya menemukan keberadaan patung tersebut, Plerngfah dan Sitang tak henti-hentinya mengalami kejadian aneh, dari mulai hampir dibunuh hingga Plerngfah yang bisa melihat sekelebat kejadian masa lalu hingga percobaan pembunuhan atas keduanya. Percobaan pembunuhan tersebut terjadi ketika keduanya tengah menyelidiki keberadaan Gala Dewa di sebuah rumah yang menjadi tempat munculnya huruf-huruf kuno yang berasal dari masa Khun Uthai hidup. Tiba-tiba saja sebuah ledakan terjadi dan hampir menewaskan keduanya. Beruntung nyawa mereka masih bisa diselamatkan namun ledakan itu membawa mereka ke tidur panjang (bilang aja koma kenapa susah banget??) Saat tubuh mereka sibuk menyembuhkan diri, alam bawah sadar mereka membawa mereka ke kehidupan mereka sebelumnya.
dari kiri atas: Plerngfah, Sitang, Adul, Pak Boon |
💥Kehidupan kedua (masa pemerintahan Raja Rama ke V)💥
Di zaman ini, Plerngfah atau yang lebih dikenal dengan nama Uthaiyothin di zaman ini hidup sebagai seorang pegawai pemerintahan. Saat ia sedang melakukan kunjungan ke Chantaburi, ia bertemu dengan seorang putri saudagar kaya bernama Duangkhae (Sitang di masa lalu), seketika pandangannya jatuh ke Duangkhae, Uthai pun jatuh cinta pada gadis itu. Gayung bersambut, Duangkhae juga menyukai pria tampan tersebut. Namun sebelum mereka sempat meresmikan cinta mereka dalam ikatan pernikahan, masalah datang silih berganti.
Masalah itu bernama Boonlhua. Ia adalah pelayan Duangkhae yang jatuh cinta pada Uthai. Tak terima pria yang ia cintai menikah dengan orang lain, Boonlhua menggunakan black magic untuk merebut Uthai dengan dibantu oleh seorang dukun. Tapi siapa sangka, sang dukun memiliki niat tersembunyi saat menawarkan bantuan kepada Boonlhua. Ia membantu Boonlhua merebut Uthai, Boonlhua harus membantunya mendapatkan patung kuno di kediaman Uthai. Patung yang di zaman sekarang dicari-cari oleh Sitang dan Plerngfah.
Singkat cerita, Boonlhua dan sang dukun's shenanigan membuat Uthai mengingat kehidupannya sebelumnya. Hal ini membuatnya sadar seberapa dahsyat kekuatan Gala Dewa dan ia pun harus mencari cara agar dapat menyegel kekuatan tersebut sebagai tindakan preventif untuk mencegah penyalahgunaan kekuatan patung itu. Setelah memutar otaknya sekian lama, akhirnya ia menemukan solusi yaitu melalui sebuah ritual. Ia harus menemukan 9 orang yang lahir pada auspicious time dan melakukan ritual pada waktu yang auspicious pula untuk mengikat jiwa ke 9 orang tersebut pada Gala Dewa. Siapapun yang ingin memiliki patung tersebut harus membunuh ke-9 orang ini di waktu yang sama.( ke-9 orang ini harus berinkarnasi di kehidupan yang sama supaya bisa dibunuh dan membuka segel yang mengikat patung tersebut.)
dari kiri atas: Duangkhae, Uthai, Phibuy (dukun), Boonlhua |
💥Kembali ke kehidupan ketiga💥
Plerngfah tersadar kemudian disusul Sitang. Berbekal ingatan tentang kehidupan mereka sebelumnya, keduanya pun kembali melakukan investigasi. Kali ini tujuan investigasi mereka bukan hanya untuk menemukan keberadaan Gala Dewa tapi juga untuk menemukan ke-9 orang yang telah mengikuti ritual yang diselenggarakan Khun Uthai. Setelah melakukan investigasi lebih lanjut mereka menemukan bahwa 3 dari sembilan orang terebut telah mati terbunuh. Mereka harus menemukan sisanya sesegera mungkin tapi yang menjadi pertanyaan adalah siapa yang membunuh 3 orang itu? Awalnya kecurigaan mereka jatuh pada Pak Boon, istri dari paman Sitang yang memiliki kemampuan melihat masa lalu dan perlahan kecurigaan tersebut terbukti. Pak Boon adalah dalang dari tewasnya ketiga orang tersebut namun ia tidak bekerja sendiri. Beberapa orang lainnya ikut andil dalam pencarian dan pembukaan segel Gala Dewa.
Setelah menemukan petunjuk dan melakukan investigasi menyeluruh, Sitang dan Plerngfah pun berhasil menemukan keberadaan Gala Dewa. Namun sangat disayangkan ketika mereka berhasil menemukan patung itu, 8 dari 9 orang yang menjadi kunci pembukaan segel patung tersebut telah tewas. Hanya satu orang yang tersisa tapi sebelum sempat mencari tau identitas satu orang terakhir tersebut, Plerngfah dan juga Pak Boon yang memiliki kekuatan melihat masa lalu kembali ditarik ke masa lalu oleh kekuatan Gala Dewa.
💥Kehidupan pertama💥
Plerngfah di zaman ini adalah seorang aspiring magician dengan nama Rawi. Ia memiliki seorang teman dekat bernama Thinasaree (yang kemudian berinkarnasi menjadi Boonlhua dan Pak Boon). Keduanya merupakan murid kesayangan raja kerajaan Waisalee, Thao Val (pamannnya Sitang dan si dukun gila) yang kemudian diajarkan ilmu membuka mata ketiga 'achanajak' oleh sang guru. Ilmu ini memungkinkan orang yang menguasainya untuk memiliki kemampuan melihat masa lalu. Keduanya berhasil menguasai ilmu tersebut tanpa menyadari niat jahat sang guru. Orang yang menguasai ilmu ini akan menjadi tumbal supaya kekuatan Gala Dewa bisa digunakan. Yes, you heard it right. Gala Dewa yang dicari-dicari selama 2 kehidupan berasal dari era kepemimpinan Thao Val. Dengan mengumpulkan tetua di kerajaannya, ia berhasil membuat Gala Dewa dari 9 macam logam yang sudah dimantrai oleh 100 orang magician. Patung ini memiliki kekuatan yang amat dahsyat. Tidak hanya memberikan kekuatan kepada pemiliknya, patung ini juga bisa memungkinkan pemiliknya travel through times. Oleh karena itu Thao Val sangat tergila-gila dengan patung ini dan melupakan moralitasnya sebagai seorang raja. Belasan muridnya ia bunuh, ratusan nyawa rakyatnya yang tak berdosa dengan tidak berperasaannya ia korbankan dan yang terakhir, 2 murid kesayangannya ia adu domba untuk mengorbankan nyawa mereka semata-mata demi 'mengaktifkan' kekuatan Gala Dewa.
Ia meminta Rawi untuk menikahi Thinasaree tapi Rawi dengan tegas menolak sebab ia hanya menganggap Thinasaree sebagai adik, terlebih ia juga telah menemukan tambatan hatinya, putri kerajaan musuh, Sasina (yang berinkarnasi menjadi Duangkhae dan Sitang). Thao Val merancang seakan-akan Rawi telah mengkhianati Thinasaree dan juga Waisalee sehingga membuat Thinasaree gelap mata dan melakukan forbidden magic tehnique which cost her life. Akibat dari teknik magis itu Aruna dikoyak bencana, Rawi yang telah menjadi raja kerajaan Aruna dan satu-satunya powerful magician di negri itu akhirnya mati demi melenyapkan efek dari kekuatan magis tersebut. Terwujud sudah keeinginan Thao Val, namun selangkah lagi ia bisa menggunakan kekuatan Gala Dewa, Sasina datang mengagalkan rencananya. Ia mati sebelum bisa menggunakan Gala Dewa sementara Sasina yang sebelumnya juga telah tertusuk Thao Val di nafas terakhirnya menuliskan ikrar di kaki Gala Dewa bahwa tak peduli di kehidupan manapun ia akan selalu berada di samping Rawi, menjaga patung itu agar tidak jatuh ke tangan yang salah.
Comments
Post a Comment