Judul: Guardian of Ancient Oath/ Promise Keepers
Country: China
Jumlah episode: 45
Durasi: 45 menit per episode
Genre: Fantasi, misteri, Wuxia
Sinopsis
2000 tahun yang lalu, 5 dewa berhasil menyegel seorang siluman berbahaya bernama Jiuying di tubuh salah satu rekannya. Pada saat itu mereka berjanji akan kembali melenyapkan Jiuying jila siluman tersebut hidup kembali.
2000 tahun telah berlalu, siluman-siluman berkeliaran di negeri You yang menandakan bahwa kebangkitan Jiuying semakin dekat. Namun sayangnya, 4 dari dewa tersebut telah berinkarnasi menjadi manusia biasa dan telah melupakan masa lalu serta janji yang telah mereka buat 2000 tahun yang lalu. Sementara seorang lainnya tidak diketahui keberadaannya. Oleh karena itu, seseorang secara diam-diam menyusun skenario yang tidak hanya dapat mengembalikan kekuatan dan ingatan dewa-dewa tersebut tapi juga menyatukan mereka kembali.
 |
Review
Awalnya gue kira drama ini slowburn gitu, dengan sabar gue tungguin sampai the pace pick up tapi kok ya lama kelamaan gak ada perubahannya, masih fokus membahas sub plotnya, lah terus kapan masuk ke main plot?? Ini sih udah bukan slowburn lagi tapi udah salah fokus.
Pasti bingung kan ya main plot yang mana, sub plot yang mana. You see, this drama supposed to talk about how the mysterious stranger make the Gods remember their promise and destroyed the powerful demon, that's the main plot. Bukannya fokus ke hal ini, they took so much time talking about politik di kerajaan You dan klan Lang yang menjadi sub plot. 36 episode dipake buat membahas politik-politik ini dan sisanya dipake buat awakening nya dewa-dewa ini dan gimana pertarungan mereka melawan Jiuying. Adil? Gak lah.
Gue paham kalo sub plot yang tentang politik-politik itu gak kalah penting bagi keseluruhan plot drama ini, it helps to make the Gods aware of their true identity, it push their button and realize they have immense power in them and they are no ordinary human tapi tetap aja pembagiannya gak adil. 9 episode gak cukup buat nerangin aftermath dari awakening mereka. Bukan cuman aftermath, 9 episode juga gak cukup buat the final showdown, makanya pertarungan mereka pas ngelawan Jiuying pun keliatannya juga asal-asalan dan kurang greget. Ada beberapa karakter yang sebenernya penting buat main plot, cuman karena durasi yang gak cukup malah keliatan gak penting dan ditulis sloppily. Sementara karakter-karakter di sub plot dikasih screen time yang banyak tapi kehadiran mereka sama sekali gak penting untuk plot utamanya.
Like i said, 9 episode ini gak cukup buat main plotnya. They jam packed everything to this 9 episodes. Awakening, ngumpulin kekuatan trus final battle sama Jiuying. It leads to lack of development dan there are so many things left unanswered kayak the extend of these God's power. Okay Xuanming can freeze things with his power, trus gimana sama yang lain? Dewa emas sama kayu kalo lagi murka gimana? Apa mereka ngerubah lawannya jadi emas dan kayu? Trus kalo dewa tanah pas berantem, kekuatanya kayak gimana? Apa dia nguburin lawan-lawannya? Dewa api juga, okay dia ahli bakar membakar, tapi sehebat apa apinya itu? Apa lebih hebat dari ketua Gotei 13nya Bleach? (lah kok jadi bahas Bleach??) Trus kalo these five Gods fight each other, siapa yang terkuat? You see, they are pretty destructive. Api bisa dipadamkan dengan air, emas bisa dilelehkan dengan api, kayu butuh air dan tanah, tanah butuh air.
As aforementioned, ada beberapa karakter yang penting tapi keliatan gak penting gara-gara durasi gak cukup dan itu adalah siluman-siluman dan 10 penyihir yang ditemui 5 dewa ini sebelum menghadapi Jiuying. Mereka (siluman dan penyihir) ini punya masa lalu sama dewa-dewa ini. They knew each other back then in the past. Ada yang kayak temen, ada yang jadi love interest (sort of). 9 episodes is not enough for this story arch. Development nya kurang, mereka ketemu trus flashback dikit trus battle, udah selesai. Kurang greget dong ya kan? Durasinya harus lebih panjang dong. Harusnya itu ketemu-membangkitkan rasa yang tertinggal-battle trus drama dikit (kalah kek atau gak tega bunuh, more dilema)- aftermath (heartbroken kek, bahagia kek karena mungkin berhasil menyelesaikan kesalahpahaman, hopeful kek, apa gitu) These things i believe will help the character development. These events bakal ngebantu buat bikin karakter-karakter dewa ini makin menarik dan semakin kompleks. More than that, these event will also help strengthen the bond between them. Sebagai manusia mereka tumbuh dengan membenci satu sama lain, setelah awakening pun mereka acapkali bertengkar (side eyeing Hongxuan si dewa api dan Ming Yefeng si dewa kayu)
Kalo aja ada battle dimana mereka kalah, trus memaksa mereka harus saling joint forces buat ngalahin musuhnya (bukan cuman Jiuying), bond mereka pun bakal lebih kuat. Kalo aja backstory satu dewa dan siluman/penyihir ini dikasih liat ke rekannya yang lain, pasti bakal ngebantu rekannya (dan viewers) buat ngertiin that particular God. Maka lahirlah simpati, empati dan juga kasih sayang antar sesama rekan, lah ini mereka dipaksa buat kerja sama without proper bonding, gak ada simpati yang ada cuman apati. Facepalm my self. Capek..
Talking about what happen in the past, juga masih banyak hal yang yang kurang dibahas. Bond macam apa yang dimiliki dewa api dan air di masa lalu sehingga bisa lahir sebagai adik kakak di kehidupan sekarang? Trus kenapa sekarang dewa air dan dewa tanah saling mencintai (cie...) padahal dulunya gak kayak begitu. Kenapa beda? Atau emang takdir di kehidupan sekarang itu completely different? Apa ini cara mereka buat bilang, Past is the past, what important is the present, apa begitu?
Masih membicarakan masa lalu, gue juga sebenernya agak terganggu sama penggunaan ilustrasinya pas beberapa karakter ngelakuin storytelling tentang apa yang terjadi di masa lalu. Daripada ilustrasi kenapa gak pake animasi aja gitu? Lebih bagusan animasi deh.
 |
| salah satu ilustrasi pas salah satu tokoh cerita tentang masa lalunya |
Enough with the plot dan segala kekurangannya, sekarang gue mau bicarain apa yang gue suka dari drama ini.
First of all, romance dua karakter utama dari drama ini, Hongshuo-Hongyi. Please..gue udah ngeship mereka ever since Hongshuo pamitan sama Hongyi on ep 4. The way he look at Hongyi at that time... Oh bro... Tatapannya dalem banget 😍😭😭
Gue suka banget sama Li's arch (the part where both of them on Li city) manis banget mereka disitu, bisa dibilang ini adalah awal dari hubungan romantis mereka. Hongshuo shamelessly showing his feeling to Hongyi yang sukses bikin Hongyi deg-degan dan salah tingkah. Manis banget lah pokoknya. Suka banget sama mereka makanya pas mereka kepisah, it makes me frustrated. Belum jadian aja udah pisah duluan? Ditambah lagi dengan drama identitas asli Hongyi, tambah frustasi gue. Mana mendekati akhir moment mereka juga makin dikit tapi untungnya masih sempet mengucap janji suci (?)
 |
| Hongshuo masih dengan tatapan yang merasuk sanubari (?) |
 |
| ceritanya lagi ngecek batu obsisdian, tapi Hongshuo dengan 'smooth' nya melancarkan jurus 101 modusnya |
 |
| "Aku tidak akan membiarkanmu menikah dengan orang lain" |
 |
| Lagi di area musuh, tapi masih sempet-sempetnya😑 |
 |
| Waktu mengucap janji suci "Kita akan bersama selamanya di setiap kehidupan" |
 |
| 💗Love is the moment💗 |
Can't get enough of them. Hopefully Wu Lei and Song Zu'er will work together again in another drama as lovers.
Yang kedua, gue suka banget sama kostumnya. Design nya bagus dan materialnya juga keliatan high quality. Cheers to the costume designer.
Ketiga, camera work nya. Meskipun di awal gue sempet gedeg sama the sudden flash dan zoom toward the character's face, tapi untungnya itu cuman ada di episode-episode awal. Pertengahan ke akhir, camera work nya bagus, gue suka.
Terakhir, color palette yang dark. It suit the drama. Drama ini kan ada misteri-misterinya gitu. Sebelum dewa-dewa ini aware sama identitas asli mereka, siluman-siluman dateng nyerang mereka tanpa sebab, tapi kenapa? Siapa sih yang diam-diam nyusun skenario supaya dewa-dewa ini sadar? Intentionnya baik atau gak? Karakter yang ini gimana? Baik atau gak? Niat sebenernya apa sih? Dengan color palatte yang dark gitu semakin ngedukung kabut misteri di drama ini. Cocoklah sama jalan ceritanya.
Special addition
Pasti banyak yang jengkel ama karakter Hongxuan setelah awakening, kok jadi gak sabaran, gak ada hati, seakan-akan menghalalkan segala cara untuk menang.
Hongxuan itu tipe karakter yang logis berbanding terbalik sama adeknya yang gunain perasaan. I'm on his side pas dia bilang "Lu kalo gak ada gue, lu gak bakal bisa jadi jadi tuan muda yang santai. Gue yang nanggung semuanya" Hongxuan selama hidupnya (sebagai manusia) selalu put everything before his happiness. Setelah orang tua mereka meninggal dia yang jadi kepala keluarga, dia dengan terseok-seok berusaha mertahanin martabat keluarga Baili di negeri You. Disuruh ke medan perang, ya udah, disuruh buat nikahin orang yang gak dia kenal, ya udah, diturunin pangkatnya, ya udah. Semua itu dia lakukan hanya semata-mata demi keamanan Hongshuo, Hongyi dan orang-orang yang bekerja di kediaman mereka. Ah..the struggle being the first born. The expectation the parents put on them, belum lagi tekanan dan tanggung jawab yang harus mereka pikul ?
Jadi, kalo kalian punya kakak, jangan nyusahin mereka karena sekiranya hidup mereka udah susah juga.
Anyway, balik lagi ke Hongxuan. Makanya dengan segala perubahan karakter itu, i can't hate him. I'm soft for him. Siapa bilang dia baik-baik aja sama keputusan yang dia ambil? Apalagi setelah adegan bunuh-bunuhan itu. Siapa bilang dia gak ngerasain apa pun? Just because someone looks okay, doesn't mean they are completely okay. They just choose to hide the pain from the whole world to see. There are more than the eyes can see.
Okay..review sampai di sini dulu. If you really want to give this drama a try, satu saran gue: banyak bersabar 😄😂
Comments
Post a Comment