Judul:Love Scenery
Country:China
Number of Episodes: 31
Durasi: 45 menit
Genre: Romance
Sinopsis
Lu Jing adalah seorang mahasiswa tingkat akhir yang juga dikenal dengan nama samaran Herman di dunia maya. Herman sangat terkenal dengan skill main game nya. Ia merupakan peringkat pertama dalam permainan "Beautiful Soul". Karena kehebatannya itu, tetangganya meminta ia untuk mengajari temannya yang sangat payah dalam permainan tersebut. Little did he knows, orang yang ia ajari tersebut adalah idolanya sendiri, Liang Chen. Liang Chen adalah penyanyi terkenal yang mendapat pekerjaaan sebagai brand ambassador game Beautiful Soul. Karena kesibukannya sebagai seorang selebitas, ia tidak mempunyai kemampuan sedikit pun mengenai game tersebut dan meminta Sun Binyu, temannya untuk mengajarinya. Singkat cerita, dua orang yang datang dari dunia berbeda itu pun terhubung di dunia maya, interaksi mereka semakin hari semakin intens yang kemudian menumbuhkan benih-benih cinta di hati keduanya. Namun..bisakah 2 orang yang berasal dari dunia berbeda ini menjalin hubungan? Bisakah seorang idola remaja menjalin hubungan dengan seorang mahasiswa biasa? Apakah hubungan tersebut akan bertahan?
Review
I am not going to sugar coated everything, jadi bagi fans drama ini ada baiknya untuk leave sekarang karena apa yang bakal gue sampein mungkin bakal bikin kalian kesel.
I am going to be honest, sebenernya agak susah bagi gue untuk namatin drama ini. I almost drop it, tapi sayang, udah di pertengahan, akhirnya gue lanjut sampai akhir. They start it good, i enjoy watching their earlier interaction; waktu mereka cuman terhubung di dunia maya. Ada hal yang menurut gue relatable banget kayak gimana dua insan ini was-was pas salah satu dari mereka gak balas pesan. Yang punya temen di dunia maya pasti ngerti banget gimana was-was nya pas dm/pesan gak di bales, dm diabaikan atau temen dunia maya kalian gak online untuk beberapa waktu. Kalian pasti bakal cemas banget, pengen nyusulin ke rumahnya, kalian gak tau dia tinggal dimana, kalaupun tau, dianya malah tinggal di pulau atau bahkan di negara berbeda. Keliatan biasa aja tapi ini bakal dampak ke mood kalian, sedikit banyaknya bakal dampak ke gimana kalian ngejalanin hari-hari kalian, Lu Jing sama Liang Chen pun begitu, ada kalanya mereka was-was kalo salah satu dari mereka lambat balas we chat trus ntar Lu Jing bakal uring-uringan, temen-temennya bakal ngeluarin extra effort untuk ngehibur Lu Jing. It's all good but then it go down after that especially when Lu Jing and Liang Chen already in relationship. Makin boring menurut gue, gimana gak boring orang mereka milih konflik klise macam female lead yang kena penyakit serius, trus diikuti sama male lead yang tiba-tiba harus pergi ke luar negeri, trus diakhiri dengan happy ending. Gak ada hal yang berkesan, gak ada konflik yang bikin deg-degan, bikin penasaran, gak ada konflik yang bikin lu pengen terus nonton dramanya, semuanya biasa aja. (i did mention earlier kalo ini bukan review yang bagus kan?)
Selain konflik yang biasa-biasa aja, ada hal lain yang gak gue suka dari drama ini yaitu semua karakternya one dimensional. Gak ada karakter kompleks, gak ada karakter yang ngasih surprise, yang ngasih twist bahkan beberapa ditulis cuman supaya main character punya lawan biacara kayak temen-temennya Lu Jing. Eksistensi mereka cuman sebagai lawan bicara Lu Jing. Identitas? Back story? Gak ada sama sekali, the whole purpose dari eksistensi mereka adalah untuk menunjukkan kehebatan Lu Jing, untuk muji-muji betapa ganteng, pintar dan baiknya seorang Lu Jing. Writer didn't give justice to these character at all. Sekalipun mereka dihilangin, ceritanya bakal tetap bisa berjalan dengan baik, gak bakal ngaruh sama sekali sama plot drama ini. Is that how you supposed to write characters?
I was hoping for Ma Shan Shan to be complex character. Gue bener-bener berharap backstory nya dia bakalan ngasih spark ke drama ini, tapi sampai akhir pun gak ada penjelasan kenapa Shan Shan jadi pribadi yang depresi, seakan-akan backstory nya gak terlalu penting. In fact, instead of developing the backstory, they simpy forget about that. Lu Jing dan Liang Chen sebelumnya ketemu di masa lalu, i assumed, ini yang bikin Lu Jing ngeidolain Liang Chen dan juga the reason Liang Chen gak menyerah sama karir menyanyinya. Tapi mereka sama sekali gak nerusin scene ini, they just left it like that. Tiap scene pasti ada purpose nya dong ya kan? And then what is the purpose of this scene? They should build this up more into the story. Liatin dampaknya apa ke Lu Jing dan juga Liang Chen. That's the first one. Trus yang kedua. Di masa lalu, ada scene dimana Yutou terpaksa manggung dan ketemu Shan Shan di sana, kenapa seorang aktor musikal harus manggung di what look like talent show? Bar? gak jelas lah pokoknya acara apa itu, tau tau dia harus perform di sana. It must be something right if musical actor need to perform at talent show? Which brought the question, ada apa sebenernya sama karirnya Yutou? Ada baiknya kalo hal ini di dig up more supaya YuTou gak cuman jadi karakter yang ngejar-ngejar Shan Shan aja. It gives more identity to his character than someone who just crave for Shan Shan attention. I dislike the fact that the writer completely abandoned the identity of their character and just focus on the lovey dovey moment between the main leads and YuTou-Shan Shan love story.
Hal lain yang gak sreg di gue adalah perkara identitas beberapa karakter yang berprofesi sebagai selebritas. Gue gak bisa ngerasain kalo mereka itu beneran selebitas. Gak ada fans yang ngejar-ngejar (ada cuman di beberapa occasion aja), gak ada fans yang nungguin di pintu rumah mereka atau workplace mereka, mereka gak sibuk sama sekali. Contohnya scene-scene Shan Shan yang selalu dimulai dengan dia yang bengong trus ntar ada yang nelfon. Bengong mulu gak ada kerjaan apa gimana? Trus Liang Chen juga banyak free time, Jiayun kerjaannya cuman ngintilin Liang Chen, gak ngerti apa sebenernya kerjaannya dia. That the first one. The second one, Jiayun selalu sama Liang Chen tapi gak ada gosip atau artikel tentang mereka up until Jiayun's shenanigan. I mean..bukannya selalu ada kamera yang mengintai selebitas? (that's scary to be honest). Mereka lagi di bandara, lagi makan di restoran, syuting variety shows, atau pas lagi randomly hang out malam-malam, pasti bakal ada foto atau video atau rumor yang bersebaran di internet, lah ini? Sama sekali gak ada. Those called celebrities are free to hang out with whoever they want, they can visit place that most common people do, no one bat eyelash at them, ah..now it makes me questioning how much popular they are. Selebritas papan atas gak mungkin sebebas tokoh-tokoh di drama ini. Yang ketiga, i am questioning their professionality. Liang Chen yang melarikan diri beberapa menit sebelum konfrensi pers dia sama Jiayun, who is on their right mind to do that? Liang Chen yang gak nurutin kata agensinya dan bertindak sesuka dia aja, why don't she become a free agent instead? And the way their agency handle her dating rumour with Lu Jing? Confirm lewat live streaming? Trus Liang Chen yang milih lagu yang disukai pacarnya pas final round? Where are the keyboard warrior? 'Huh?Menyanyikan lagu yang disukai pacarnya? Liang Chen apa kau sudah gila?' 'Liang Chen bagimu kami ini apa?' 'Jadi pacarmu jauh lebih penting dari kompetisi ini? Pacaran saja kalau begitu tak usah lagi menyanyi' 'Aku bertanya-tanya kenapa Liang Chen memilih lagu dengan tingkat kesulitan yang rendah. Ternyata ini alasannya. Apa pacarmu jauh lebih penting dari kompetisi ini Liang Chen?' 'Siapa laki-laki ini? Liang Chen benar-benar tergila-gila padanya' 'Xiao Chengzi masternim, Beside Liang Chen masternim, Light for Liang Chen masternim, semua sudah menutup akun mereka. Liang Chen apa ini yang kau inginkan?' (Bitch... I have fun writing this ?) Trus Shan Shan yang mengabaikan piala kemenangannya dan lari ke concert hall Liang Chen? Artis mana yang bakal ngelakuin itu? Mereka bakal di black list dari acara penghargaan itu dan gue yakin bakal susah dapet job karena siapa sih yang mau kerja sama orang yang gak profesional? Terakhir, proposing at the airport while your gf is a celebrity? Mungkin main gue yang kurang jauh tapi gue belum pernah liat yang kayak gitu. Semua hal yang gue mention di atas bener-bener jauh dari realitas, and i don't like that. Bikin gue gak bisa enjoy to the fullest pas nontonnya because i can't help but mutter 'there is no way that happen in real life' everytime these unprofessional scene happen.
Berbicara mengenai realitas, hubungan main lead juga jauh dari kata itu. Pertama, pertemuan mereka selalu terjadi karena kebetulan, too much coincidence, so much it doesn't look real anymore. Trus another thing is..Liang Chen lagi di puncak karirnya sementara Lu Jing masih belum jadi apa-apa, bukannya harusnya perbedaan status ini menimbulkan konflik di antara mereka? Prioritas mereka bakal berbeda, jalan pikiran mereka bakal berbeda kenapa hal-hal ini gak jadi alasan pertengkaran mereka? Daripada bikin konflik klise macam Lu Jing harus ke luar negri kenapa mereka gak ambil isu diatas buat dibahas? (hal yang bikin kebanyakan pasangan bertengkar bahkan putus) *menghelanafaslelahsekiankalinya
Hal lain yang bikin gue kecewa sama series ini adalah editing nya. Ever since the begining, i don't understand what kind of game 'Beautiful Soul' is. They made the main leads enter the virtual world and for others they only show when they win or lose. Gue bener-bener gak ngerti maksud mereka itu gimana. Pengen kayak Memories of Alhambra yang para pemainnya masuk ke dunia game? Then they should make all the player enter the virtual world not just the main leads. Yang paling bikin kesel itu adalah ketika mereka bikin Liang Chen mengenang dan kind of moved by the moments they have in the virtual world; waktu Lu Jing nyelamatin dia, waktu dia meluk Lu Jing, dll, what's the hell is that?? That's not even real!!! From my understanding, mereka gak masuk dunia game, mereka masih stay di dunia nyata, so why the hell she moved by that???!! It's not real!!! Segala moment itu useless banget bagi gue.
Set dunia game (bagus sih tapi.....it's not real, kind of waste though) |
They have 2 choices. Pertama mereka bisa bikin kayak Memories of Alhambra dimana player nya beneran masuk dunia game (and segala tatapan cinta, pelukan hangat, moment mendebarkan itu bakal make sense) atau mereka bisa bikin player nya stay di dunia nyata dengan syarat diliatin Beautiful Soul itu sebenernya game apa, kayak gimana mainnya, trus juga di liatin Lu Jing nge guide Liang Chen solely by voice, kayak gimana temen dunia maya lu ngajarin lu main game. But then they chose the third option, combine the first and second choice which make everything look like nonsense and give confusion to all viewers. *menghelanafaspartsekian
Terakhir cuman mau bilang, if you are fans of common trope where handsome, smart looking guy fall for weak heroine who need the male lead to cover her with his jacket every single damn time, then this one is for you. Also, for those people who haven't got tired watching cliche plot like female lead got serious disease, male lead need to go to overseas, this drama definately your cup of tea. Tapi kalo kalian bukan golongan di atas, let's go, let's find another series to watch.
Baca Juga: Review Drama China Reset; Masuk ke Siklus Waktu Gara-Gara Ketiduran di Bus
Comments
Post a Comment