Review Drama Zombie Detective; Kisah Zombie Menemukan Identitas Dirinya Dengan Memecahkan Kasus Layaknya Detektif Handal
Sinopsis
Suatu ketika, Kang Min Ho yang sudah mati hidup kembali menjadi seorang zombie. Namun ia sudah melupakan semua ingatannya ketika masih hidup; ia tidak lagi ingat siapa dirinya, bagaimana ia bisa mati dan dan kenapa ia bisa terbangun menjadi seorang zombie.
Saat tengah mencari makanan di gunung, ia secara tak sengaja menyaksikan aksi pembunuhan. Korban dari pembunuhan itu adalah seorang detektif swasta bernama Kim Moo Young. Tepat sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Kim Moo Young memberikan kunci kantor detektifnya kepada Min Ho.
Setelah menyelesaikan trainingnya supaya bisa hidup layaknya manusia biasa, Min Ho pun bertolak ke kota Gangrim, kota dimana Kim Moo Young berdomisili. Semasa hidupnya Kim Moo Young hidup sebagai pribadi yang tidak terlalu sering bergaul dan bersosialisasi, satu-satunya anggota keluarganya pun juga telah meninggal, pelanggan yang menyewa jasanya pun juga tidak memiliki kontak langsung dengan dirinya sehingga tak ada yang tau kalau sang detektif telah meninggal dan orang lain telah berpura-pura hidup sebagai dirinya. Maka sejak saat itu dimulailah lembaran baru hidup sang zombie. Sembari menyelesaikan kasus yang datang ke kantornya, sang zombie juga mencoba menyelesaikan teka teki yang melingkupi dirinya dan Kim Moo Young; siapa dirinya sebenarnya? bagaimana ia bisa mati? dan kenapa ia bisa terbangun sebagai zombie? Lalu siapa pembunuh Kim Moo Young dan mengapa Kim Moo Young memberikan kunci kantor detektif miliknya kepada dirinya? Apa sebenarnya yang ada di kantor itu hingga Kim Moo Young mempercayakan kantornya kepada orang asing?
Review
Seperti yang udah gue mention di atas, gue suka 5 episode pertama drama ini dan itu termasuk cerita mengenai sekte sesat yang memanfaatkan pengikutnya untuk mendulang kekayaan bagi pemimpin-pemimpinnya. Cerita sekte sesat ini bikin gue bertanya-tanya apakah ada orang diluar sana yang juga melakukan hal yang sama? Claim themselves as God lalu menipu para jemaatnya dengan melakukan tindakan yang mereka klaim sebagai mukjizat kayak menyembuhkan orang sakit trus cuci otak para jemaatnya sama obat-obatan terlarang. Agak ngeri juga sama cult story line ini dan part ini juga bikin gue sadar harus hati-hati banget kalo mau join sama komunitas tertentu, siapa tau mereka punya niat terselubung dibalik komunitas itu. Be careful everyone, the world is a dangerous place.
And then after they wrap up the cult storyline.. it goes downhill from then. Banyak scene-scene gak penting, the story kinda draggy, trus komedinya juga agak berkurang belum lagi beberapa episode served as filler which lead to the downturn of the quality of this drama.
Setelah cult storyline ini, they add filler episode. Awalnya gue pikir mereka pengen bangun 'jembatan' buat ke episode selanjutnya, dengan sabarlah gue nungguin ah tapi kok gak selesai-selesai juga, eh.. malah kebablasan satu episode. And that one episode become a filler one at the end. Gak perlu satu episode sih sebenernya buat 'jembatan' itu, setengah episode sebenernya udah cukup. Tapi yah..kenyataan berbanding terbalik dengan ekspektasi gue. Setelah filler episode di episode 5 mereka bikin filler episode lagi di eps 8. Dan akhirnya ini pun jadi pola dari drama ini. Once they finished one story arch, before they start with the new one, they make one episode as filler. Pattern yang bikin gue kecewa banget. Awalnya gue punya ekspektasi kalo drama ini itu bakal pack up with a lot of cases, they gonna solved cases left and right, tapi kenyataan tidak selalu sejalan dengan yang diharapkan, jadi jangan suka berharap apalagi menggantungkan harapan kepada manusia biasa yang tak luput dari kesalahan (kenapa gue jadi ceramah?) Ya intinya gue kecewa sama pola ini.
Gak cuman filler episode yang menganggu gue, the way they forced the love line between the main leads also bother me. Series ini sama sekali gak butuh love line. All they need to do is act like a partner (in literal sense) and that would be perfect, no need to make one or two of them having romantic felings toward the other. Apa gunanya maksain romance sementara mereka berdua berasal dari spesies yang berbeda? And on top of that, he already dead! Diliat dari sisi manapun, It's not gonna work !!
Hal lain yang menganggu gue adalah scene-scene Lee Seong Rok dan Wang Wei. It's coming of as unnecessary to me. Awalnya purpose dari scene-scene mereka itu adalah untuk comic relief (majority of their scenes are actually helping to ease the atmosphere whenever the story become dark) tapi lama-kelamaan gue mulai terganggu sama scene-scene mereka. Kehadiran mereka cuma buat memenuhi durasi tayang supaya cukup satu jam. Kehadiran dan scene-scene mereka punya pengaruh yang kecil bagi plot and itulah kenapa akhirnya banyak scene-scene mereka yang sengaja gue skip, buang-buang waktu aja.
If Le Seong Rok and Wang Wei's scenes make me annoyed, the female lead's scenes give me second hand embarassment. Her scenes make me cringe, Oh God...she is too much, i can't bear it. There are a lot of scenes where i need to shift my eyes from the screen so i didn't need to see her embarass attitude. Why is she written like that anyway??
Tapi dari itu semua, hal yang paling menganggu gue adalah ketika semua orang turn to the director (Seong Ji's brother in law) whenever they need direction/information regarding zombie's behavior. They treat his words seriously as if he is expert in the zombie department. HE IS A MOVIE DIRECTOR NOT A SCIENTIST!! Mereka seharusnya menghadirkan karakter yang berprofesi sebagai scientist, and while them at that, make some made up story too about zombie. Barulah ceritanya agak masuk akal sedikit tapi mereka sepenuhnya mengandalkan si sutradara dalam hal membeberkan fakta mengenai zombie. Gimana bisa percaya sama kata-kata dia sedangkan research yang dia lakukan keliatan receh? Gue sebenernya penasaran sama fakta-fakta yang berhasil dia kumpulin, dari mana asalnya? Film? Okay dia ngelakuin pengamatan tapi apalah arti pengamatan kalo gak ada material sumber yang bisa jadi acuan? Orang kalo lagi research kan ngelakuin banyak eksperimen dan juga membaca dan mengamati temuan dari penelitian sebelumnya, dan akhirnya setelah melalui proses yang panjang dan rumit barulah ditarik kesimpulan dari penelitian tersebut sementara si sutradara ngeliat temuan banyaknya hewan tak berkepala mati di gunung langsung menyimpulkan itu kerjaan zombie. Hah? Gimana? Gimana bisa dia langsung menyimpulkan kayak gitu? I was left dumbfounded when i watch that scene.
Hal terakhir yang ganggu gue adalah episode terakhirnya. It's draggy and anticlimax. Instead of dealing with the main issue, they give the viewers tons of unnecesssary scenes. Ah..capek aku tu ngeliatnya.
Kesimpulan
It's a so-so series (?) yang punya beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya terletak di genrenya, akting main lead dan cerita yang decent enough. Komedinya bisa bikin lu tertawa terbahak-bahak. Akting main leadnya, Choi Jin Hyuk bener-bener deserve an applouse. He become one with his character, dia berhasil masuk seluruhnya ke karakter Kim Moo Young/Kang Min Ho. Dari segi cerita pun bisa dibilang decent with some kekurangan here and there but still watchable though. Kekurangan itu berasal dari beberapa kesalahan penulisnya kayak memaksakan love line antara main leads trus juga sengaja banget nambah-nambahin scene-scene gak penting buat menuhin durasi trus ditambah lagi dengan kesalahan penempatan peran (?) on certain character. Movie director bisa diganti dengan scientist supaya ceritanya lebih masuk akal. Dan yang terakhir adalah endingnya. Akan lebih bagus kalo aja writernya fokus ke main issue daripada ke hal-hal kecil yang gak terlalu penting.
Comments
Post a Comment