Sinopsis
Suzuki Yori dipertemukan kembali dengan teman sekaligus cinta masa kecilnya, Tachibana Shizuru ketika ia pindah ke sekolah barunya. Semasa kecil, keduanya pernah belajar di sekolah akting yang sama. Sejak kecil Shizuru sudah memiliki mimpi untuk menjadi seorang aktris terkenal sementara Yori hanya bermimpi bisa bicara dengan lantang karena ia adalah anak yang sangat pemalu.
Pertemuan itu juga membuka pintu bagi Yori untuk semakin dekat dengan Shizuru ketika agensi Shizuru meminta Yori untuk menjadi asisten gadis itu. Hari-hari Yori sebagai asisten pun dimulai. Melalui pekerjaan itu ia dapat mengenal kepribadian Shizuru yang sebenarnya. Gadis yang tampak ceria dan bersemangat itu nyatanya tak luput dari rasa khawatir dan insecurities, Yori pun sebisa mungkin melenyapkan pikiran-pikiran negatif itu dengan selalu mendengarkan keluh kesah Shizuru, mendampinginya ketika ia merasa tertekan dan selalu melakukan hal-hal yang sekiranya bisa mengembalikan senyum di wajah Shizuru. Ketulusan Yori pun akhirnya meluluhkan hati Shizuru. Gadis itu pun secara perlahan mulai jatuh cinta pada Yori.
Niat baik yang awalnya hanya ingin membantu Shizuru tak hanya membuat dan mengubah perasaan Shizuru kepadanya, hal itu juga membuat Yori menyadari mimpinya yang sesungguhnya. Ia yang dulunya hanya ingin bisa berbicara dengan lantang, kini sadar bahwa dunia seni peran adalah dunia yang ia impi-impikan selama ini. Bersama, Shizuru dan Yori pun berusaha mengejar mimpi mereka menjadi seorang aktor terkenal.
Review
Ceritanya ringan banget, gak perlu mikir, gak perlu invest a lot of emotions, all you need to do is just sit and enjoy the story. Tipe film yang cocok untuk ditonton di akhir pekan ketika lu pengen melepaskan beban dan bermalas-malasan sepanjang hari. Film ini bakal bantu kalian relax dan melupakan sejenak segala permasalahan hidup yang mengganggu.
Menurut gue sih filmnya rada cheessy dan classic juga with the way they pulled some moves like: cowok berkaca mata yang tiba-tiba berubah jadi ganteng pas dia buka kacamatanya, 2nd lead yang tiba-tiba realize dia punya perasaan yang lebih ke female lead dan harus dapetin female lead dengan cara apapun ketika romance antara female lead dan male lead sedang berada di puncaknya. In another word, in order to create a not-so-heavy (?) conflict they unleash the 2nd lead to mess with the main leads. Classic moves but works anyway, Hahhahahaha.
What interesting for me is when they paint the male lead like some angsty teenage boy who can only love his crush from afar because the said girl is in love with another man, but....in reality, they conjure a scenario where the male lead has a ton of opportunities to get close to his crush. It's like the star align just for him to develop romance with the female lead. There are too many coincidences yang bikin kedua orang ini punya kesempatan untuk semakin dekat dan mengenal satu sama lain (they are the main leads duh... rolling eyes). Menarik karena luarnya Yori keliatan menderita tapi sebenernya penderitaan itu ngasih kesempatan buat dia deket sama Shizuru. Like paradox?
Overall, hal yang paling gue suka dari film ini adalah endingnya. Gue suka gimana Shizuru lebih milih buat ngejar mimpi dulu daripada nerima lamaran Yori. Masuk akal banget ngingat mereka masih muda banget, belum mapan dan yang paling penting masih punya mimpi yang belum terwujudkan. As if telling, nikah sama orang yang lu cinta emang penting tapi tau gak lebih penting dari itu? Improve yourself and then meet the love of your life in the finish line as individuals who already accompalished their dreams and then proceed to tie the knot. Gak ada yang lebih baik dari menikah ketika lu udah berhasil ngeraih mimpi lu satu per satu dan udah siap banget lahir batin buat mengarungi bahtera rumah tangga berdua dengan orang yang lu cinta dan juga mencintai lu.
Comments
Post a Comment