Sinopsis
Lin Xiao Xi adalah seorang gadis berumur 22 tahun yang belum pernah menjalin hubungan asmara seumur hidupnya dikarenakan ukuran tubuhnya yang 'oversize'. Suatu malam ia menyelamatkan seekor kelinci yang terluka. Kelinci itu bukanlah kelinci biasa, ia membawa magic bersamanya. Sebagai balasan karena telah menyelamatkannya, sang kelinci berjanji akan mengabulkan permintaan Xiao Xi. Dihadapkan pada pilihan yang menggiurkan, Xiao Xi tidak dapat menahan dirinya untuk tidak meminta magic yang dapat membuatnya kurus. Selain karena ia yang sudah lelah selalu diremehkan dan ditertawakan karena bentuk tubuhnya, alasan lain Xiao Xi mengajukan permintaan tersebut adalah karena ia ingin menarik perhatian lelaki idamannya, Chris. Sang kelinci pun memberi Xiao Xi ramuan yang dapat membuatnya kurus namun siapa sangka ramuan itu hanya bertahan 10 jam. Xiao Xi yang sudah terlalu nyaman dengan keadaan barunya; tidak lagi ditertawakan, semua orang mengapresiasi keberadaanya serta hanya sejengkal lagi mendapatkan cinta Chris tentu saja kembali ke rumah si kelinci untuk meminta ramuan yang dapat membuat ia kurus selamanya. Sang kelinci sekali lagi mengabulkan permintaan itu tapi magic itu juga merenggut hal yang paling berharga dalam hidupnya yang tidak lain adalah sahabatnya sendiri. Sahabat yang sudah bersamanya sejak SMA, sahabat yang selalu menemaninya di kala senang maupun sedih, sahabat yang diam-diam telah ia sukai serta sahabat yang ternyata juga diam-diam menyimpan perasaan terhadap dirinya. So..what happen next? Manakah yang akan Xiao Xi pilih? Sahabat atau tubuh ramping yang memberinya validasi?
Review
Kelinci and magic.. doesn't it remind you of something? Ya kisah Alice in Wonderland. Magic yang ada batas waktunya? Atau gadis teraniaya yang ketemu magic? Cinderella certainly appear on your mind if we spoke about these two things. To be honest, gue suka gimana mereka nge blend 2 kisah dongeng ini ke dalam cerita mereka. It unique and it amuses me at first. Hal ini juga bikin gue penasaran sama kayak gimana kelanjutan kisah Xiao Xi, apa bakal berakhir bahagia kayak kisah dongeng lainnya? Tapi sayangnya..development nya gak semenarik dari premisnya. Terlalu banyak scene yang gak penting and too bad the focus isn't on her entirely. It should about her, it should about her journey of discovery and learn to accept and love herself but instead it turns into childish brawl between the male lead (ML) and second male lead (SML). For me my self, it's not something that i want to see so..it's a big dissapointment for me.
Gak cuman ceritanya aja yang kurang deveplopment, kisah romansa antara ML and FL juga kurang development. Pecinta friends to lovers trope pasti tau kalo tipe cerita kayak gini agak slow burn trus butuh banyak adegan flashback, basically tons of scene between the ML and FL throughout the years of them together. Sayangnya, film ini gak berhasil memberikan itu. Flashback ada tapi gak cukup untuk nunjukin tulusnya cinta ML ke FL, I can't get the notion he already love her all along because all we get to see is.. he start to pay attention to her when she is already thin and beautiful, we don't get the 'i love you so much and i don't care about what people say about your size, for me, you are the apple of my eyes and the only one in my heart' when she still fat. Kesan yang gue dapet emang itu, Han Bing keliatan mesmerized sama Xiao Xi pas dia udah kurus sementara waktu dia masih 'oversize' Han Bing memperlakukan Xiao Xi kayak sahabat, gak lebih gak kurang. Dan waktu di reveal kalo Han Bing udah cinta sama Xiao Xi dari lama, i can't believe it karena bukti yang bisa support klaim ini menurut gue kurang. Mungkin kalo durasinya ditambah trus fokusnya shift ke hubungan 2 karakter ini daripada cerita karir second male lead, baru gue bisa percaya sama Han Bing yang udah cinta ama Xiao Xi dari dulu.
Cukup dengan kekurangannya, sekarang gue mau bahas kelebihan dari film ini selain premisnya yang menarik yaitu..nilai moral yang terkandung dalam film ini. Ada beberapa yang menonjol, diantaranya:
1.There is no free meal. In order to get something, we need to sacrifice something in return.
Female Lead mendapatkan tubuh impiannya tapi dia harus kehilangan sosok yang paling berharga dalam hidupnya dan dari sini kita belajar kalo setiap tindakan yang kita ambil pasti bakal ada konsekuensinya. So be careful before taking action, pikirin juga ntar resikonya kayak gimana, will you be able to endure it? Bukan nyuruh overthinking ya ini tapi nyuruh hati-hati aja dalam bertindak, jangan ujug-ujug langsung ambil keputusan ntar salah trus nyeyel . Yang nanggung sakit siapa ntar? Diri sendirikan?
2. Gak ada cara instan buat dapetin sesuatu
Mau kaya? Kerja. Mau kurus? Diet plus olahraga yang bener. Jangan mudah tergiur sama cara instan karena biasanya yang instan-instan itu punya resiko dan side effect yang buruk.
3.Jangan suka bikin asumsi sendiri
FL and ML di film ini gak sengaja ngedenger sepenggal pembicaraan tentang perasaan satu sama lain dan dari sepenggal pembicaraan itu mereka dengan bodohnya menarik kesimpulan tentang perasaan the other party yang mana kesimpulan itu 100% salah yang akhirnya bikin mereka missed each other for years. Andai aja mereka gak larut dalam asumsi yang mereka buat sendiri, mereka bakal bisa bersama jauh lebih awal. Dari sini kita belajar betapa bahayanya asumsi yang kita buat sendiri karena asumsi itu belum tentu fakta yang sebenarnya jadi ada baiknya untuk memahami situasi dan kondisi terlebih dulu, kalo misalkan ada yang belum jelas, tanyain jangan bikin asumsi sendiri.
Comments
Post a Comment