Sinopsis
Yuna adalah seorang siswi SMA yang pemalu. Kemana pun ia pergi, dengan siapapun ia berbicara ia selalu menundukkan kepalanya saking pemalunya. Suatu hari, seorang gadis menghampirinya dan meminta tolong agar meminjamkan uang kepada dirinya. Gadis itu bernama Akari. Pertemuan tak terduga inilah yang kemudian merubah hidup Yuna secara keseluruhan. Pertama, dari segi pertemanan, ia mendapatkan seorang teman baru karena Akari tinggal dan bersekolah di apartemen dan sekolah yang sama dengan dirinya. Yang kedua, dari segi asmara, berkat Akari ia bisa jadi lebih dekat dengan gebetannya yang ternyata adalah adik tiri Akari. Yuna pun semakin masuk ke dalam kehidupan dua kakak beradik ini dan menemukan fakta bahwa Rio menyimpan perasaan lebih pada kakaknya itu. Perasaan yang tak seharusnya dimiliki seorang adik kepada kakak perempuannya. Perasaan Rio ini menjadi duri dalam hubungan ketiganya. Tiga-tiganya sama-sama tersakiti dengan perasaan yang seharusnya tak tumbuh itu. Di saat Yuna membantu Rio untuk sembuh dari obsesinya, Akari justru mendapatkan tempat sandaran dari teman Yuna, Kazu yang selalu menjadi tempat ia berkeluh kesah. Well, to put it simply they found comfort in each other and try to heal each other's wound.
Review
There are two major topics which highlighted by this series;
1.Of getting help and being help
Manusia adalah makhluk sosial. Kita selalu membutuhkan bantuan sesama dalam menjalani hidup. Hal ini juga tergambar dalam film ini. Aksi tolong-menolong banyak digambarkan di film ini mulai dari hal sepele seperti Akari yang meminjam uang Yuna di pertemuan pertama mereka sampai pada hal-hal yang memiliki deeper meaning seperti Akari dan Rio yang membantu Yuna untuk menjadi pribadi yang lebih percaya diri, atau Yuna yang membuat Ibu Akari menyadari luka yang selama ini selalu dipendam oleh putrinya itu, atau bagaimana Kazu yang selalu sabar mendengarkan keluh kesah Akari, dan bagaimana Yuna menolong Rio untuk lepas dan dari obsesinya hingga Akari yang selalu memberi dukungan kepada Kazu untuk tidak menyerah atas impiannya.
Personally, I found this dynamics really interesting. Gue pada awalnya mikir film ini cuman tentang kisah cinta segi empat tapi siapa sangka mereka menghadirkan sesuatu yang lebih meaningful dari itu lewat aksi saling tolong menolong ini contohnya. This act of kindness actually helping in changing these character's lives. Dari yang awalnya pemalu, sekarang udah jadi percaya diri. Dari yang awalnya mendem semuanya dan suffer alone sekarang udah enggak lagi. Dari yang awalnya selfish karena terobsesi sama cintanya sekarang udah tumbuh dewasa dan rela ngorbanin cintanya demi sesuatu yang jauh lebih berharga dari itu; keutuhan keluarganya sendiri. Dari yang awalnya cuman berani ngumpetin dan bahkan nyaris nyerah akan impiannya sekarang dengan berani bilang ke orang tuanya perkara impiannya dan dengan berani pula menempuh jalan untuk meraih impian itu. Semua ini bisa terjadi berkat bantuan dari orang lain. They help each other and grown as better person because each other, too. Hal ini sejujurnya ngingetin gue ke real life juga. Kadang, tanpa kita sadari, bantuan yang kita berikan ke orang lain telah mampu mengubah hidup orang itu. So..sudahkan anda membantu orang lain hari ini? Udah bantu emak nyuci piring belum? wkwkwkwk
2.Of Broken Home and Shattered Dream
Masalah selanjutnya yang diangkat di film ini adalah bagaimana keutuhan keluarga mempengaruhi sikap dan kepribadian anak. Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga harmonis tentu memiliki pribadi yang berbeda dari anak-anak yang tumbuh dalam keluarga broken home. Anak-anak broken home tak jarang terpaksa dewasa lebih cepat dan menanggung tanggung jawab yang seharusnya ditanggung oleh orang dewasa. Hal ini juga tergambar di film ini lewat karakter Kazu dan Akari.
Di film ini, Akari dan Kazu berasal dari keluarga broken home. Ibu Akari menikah lagi dengan ayahnya Rio yang menjadi awal kesakitan Akari. Di hari Rio akan menyatakan perasaannya padanya, di hari itu pula sang ibu mengenalkan ayah Rio sebagai lelaki yang akan dinikahinya. Demi kebahagiaan ibunya, Akari mengubur dalam-dalam perasaannya terhadap Rio dan menerima kenyataan bahwa ia dan Rio tak bisa menjadi sepasang kekasih dan hanya bisa menjadi sepasang adik-kakak tiri. Status mereka yang hanya saudara tiri membuat sang ibu tak tenang hingga membuat Akari harus senantiasa berhati-hati dalam bertindak di rumahnya sendiri apalagi ketika ia berinteraksi dengan sang adik tiri. It's save to say it feels like walking on egg shells whenever she's at home. She needs to watch out for her behavior, she needs to attend/considerate her mother's feelings. Hal inilah yang kemudian menjadikan Akari menjadi pribadi yang selalu menyembunyikan kesakitannya. Ia selalu memilih kepentingan keluarga dibandingkan dengan kepentingannya sendiri. As long as her family will still intact, she will do everything even sacrificed her own needs. That's how Akari grown as person in the broken home environment. Ia dipaksa menjadi dewasa lebih awal dengan mementingkan kepentingan keluarga dibandingkan kepentingan dirinya sendiri.(Bagus dong, jadi dewasa? Dewasa iya tapi mental hancur. Orang dewasa mana yang mentalnya gak hancur? eh bener juga.)
Kazu juga tak jauh beda dari Akari. Ia juga berperan sebagai katalis dalam keluarganya. Sama seperti Akari, ia pun juga harus berhati-hati dalam bertindak di rumahnya yang seperti ladang ranjau. One wrong move, everything will exploded. Keadaan ini dipicu oleh keputusan sang kakak yang memilih untuk menyimpang dari jalan yang dipilih oleh orang tua mereka dan memutuskan untuk mengejar impiannya yakni menjadi seorang aktor. Hal ini akhirnya menjadi salah satu pemicu pertengkaran antara kedua orang tua Kazu yang berlangsung setiap hari. Alhasil, untuk meminimimalisir konflik di keluarga mereka yang semakin hari semakin rapuh, Kazu pun memilih untuk menyembunyikan impiannya untuk menekuni dunia perfilman. Ia tidak berani mengatakan kepada kedua orang tuanya perihal cita-citanya itu karena takut akan 2 hal; konflik antara kedua orang tuanya yang akan semakin parah dan mungkin saja benar-benar akan menghancurkan keluarga mereka serta jawaban kedua orang tuanya yang sudah pasti akan menentang impiannya itu. Oleh sebab itu, Kazu bahkan hampir menyerah namun sebelum itu semua terjadi, Akari meyakinkan Kazu untuk tidak menyerah dan untuk mengatakan yang sebenarnya kepada kedua orang tuanya. Akari yang sejak awal sudah mengetahui impian Kazu tidak pernah absen untuk memberikan semangat, dorongan kepada Kazu. And the good things about this..it never one sided. Kazu also always there for Akari. Whenever she feels down, whenever she feel tired of things that happen on her own home, whenever she needs company, Kazu is always there to listen, to accompany and to give her assurance and comfort. At the end of the day, these two broken teenagers found comfort in each other.
Personally, gue lebih suka cerita Kazu dan Akari ini. Dua-duanya sama-sama ekstrovert tapi siapa sangka dua-duanya juga sama-sama broken in the inside. I like how both of them are trying to understand each other and being there to give support and offer comfort to one another. Whenever one's feel down, the other will try to cheer them up. Bikin iri sumpah. Gue juga pengen punya temen yang listen to me without prejudice and then offer comfort and support kayak apa yang dilakuin Akari sama Kazu. Everyone wants that kind of connection ðŸ˜ðŸ˜
Me mentioning i like Kazu-Akari's story more doesn't mean that i don't enjoy Yuna-Rio's story. Jika dibandingkan dengan Kazu-Akari, bisa dibilang cerita Yuna-Rio lebih ringan dan lebih 'fluff'. Tapi, sama halnya dengan Kazu-Akari, kisah mereka pun juga bukan cuman sekedar cerita romansa. Dua-duanya juga punya dampak positif terhadap satu sama lain. Berkat Rio, Yuna jadi lebih berani dan percaya diri. Berkat Yuna, Rio bisa tumbuh dewasa dan belajar untuk tidak egois dengan mementingkan perasaannya sendiri dibanding kepentingan keluarganya. It's a journey of healing and self growth for all of them.
Overal, these two couples really give lesson to viewers. Dari Yuna-Rio kita belajar untuk melepaskan dan merelakan. Sementara lewat Akari-Kazu kita diajarkan untuk selalu memberikan dukungan kepada orang lain, untuk jujur pada perasaan sendiri, untuk belajar membuka diri kepada orang lain dan yang terpenting adalah untuk berani mengejar impian dan cita-cita.
End ment
Kalo kalian sempat baca sinopsis film ini dan ngerasa 'oh..cuman tentang segiempat nih, ah malas nonton, cinta-cintaan mulu' I can assure you that this film has so much more than rectangle love. Try watch this film, it definattely worth your time.
Comments
Post a Comment