It Chapter 2
Genre: Horror, mystery
Durasi: 2 jam 49 menit (quite long)
Cerita bermula ketika serangkaian pembunuhan kembali terjadi di Kota Derry setelah 27 tahun kota tersebut diliputi kedamain. And that’s only mean one thing.
IT comes back. Mike salah seorang Losers yang belum meninggalkan Derry pun berusaha menghubungi anggota Losers lainnya. Meminta mereka kembali untuk memenuhi janji yang telah mereka buat dahulu “if It comes back, we will back and kill it” Singkat cerita, lima anggota Losers lainnya kembali ke Derry tanpa Stanley yang sehari sebelumnya meninggal dunia. Ke-6 nya pun berusaha mengumpulkan kembali ingatan mereka tentang apa yang terjadi 27 tahun yang lalu sembari mengumpulkan keberanian untuk menghadapi sang musuh. (ofc it has been 27 years!!! gw aja lupa apa yang gue makan kemaren).
Setelah memutuskan untuk tidak lari dan kembali membunuh IT, Bill, Beverly, Richie, Eddie, Ben, memutuskan untuk mempercayai Mike yang sudah mempunyai cara untuk melenyapkan sang monster. And..jeng..jeng.. dengan sebuah ritual!!! (okay...that’s sound convincing enough) But, according to Mike, there are several step that need to be conclude, the first reunion (which they already did), second one is to find their token. Satu per satu pun kembali menelusuri masa lalu mereka, kembali ke tempat yang sedianya menyimpan kenangan dan ofc their token. Dan tentu saja tak luput dari teror sang badut, cause according to him, HE MISSED THEM SO FUCKING MUCH!!!
They find their token and then proceed to go the place where it all began to held the ritual. They try and fail (as predicted). Mereka pun kembali harus menghadapi kemarahan sang badut. You know this saying? Kebaikan akan selalu menang, and they did eventhough harus dibalas dengan nyawanya Eddie. The ending?? Mike meninggalkan Derry and pursue whatever he wants to pursue, Bill get over his writer block, Richie..maybe he will stay true himself, no more lying about who truly he is and Beverly and Ben.. they get their own happy ending. Setelah 27 tahun, akhirnya cinta mereka bersatu. Beverly akhirnya tau siapa sang pengirim surat yang mampu menggetarkan hatinya and it’s not like what she thought, it was never Bill, it was Ben. Ben..setelah cinta bertepuk sebelah tangan, cinta dalam diam selama 27 tahun akhirnya di notice crush nya. Yeah, what a happy ending. Kind of bittersweet though, cause at the end of the movie, each of them receive letter from Stanley that he wrote before he died. He is not killed by IT, instead he killed himself. He knows someday IT will comeback and he knows that he will not have the courage to go back to the town and he knows if he won’t back to the town, all of them will die. So..he sacrificed himself. (that’s not sacrifice, he just coward, isn't he?)
Well, gak terlalu nyeremin menurut gue. (Mungkin real life udah cukup nyeremin makanya gak cukup buat gw takut) IT nya, monster nya, anak buah IT yang lain, gak ada satu pun yang berhasil bikin gue takut. And ceritanya? Fine tapi part yang lenyapin IT dengan ritual well..doesn’t sit well with me. Plus jump scare nya pun gak ada yang berhasil bikin gue terkejut. Oh oke, there comes the monsters... oke.. Gak ada yang bikin terkejut sama sekali. Well.. i hate saying this but i like the previous movie more. Dari segi cerita, aktor-aktrisnya, and elemen-elemen horor lainnya (tf elemen-elemen horror lainnya??)
Kalo mau nonton film yang horror pake banget, this isn’t suitable for you, mending cari yang lain lah. Tapi kalo lu orangnya cuma bisa tolerate film yang gak horror horror banget, this is suitable for you.
Atau orang yang kalo nonton film horror mesti ditemanin, well, masih cocok sih. At least, your company gak bakal keganggu sama teriakan histeris lu pas nonton filmnya.
Comments
Post a Comment